Senin, 20 Oktober 2014

Tak ada hal yang sempurna di dunia ini, termasuk aku, kamu,dia bahkan sebuah hubungan. Terkadang kita selalu kagum melihat seseorang, bahkan sampai lupa mengucap syukur atas apa yang sudah kita miliki. Terkadang kita ingin menjadi dia, tetapi sebenarnya yang kita tidak ketahui dia pun ingin menjadi seperti kita. Iri terhadap apa yang dimiliki dan dirasakan orang lain, tapi tanpa kita sadari orang lain memiliki kelemahannya yang tidak kita ketahui.
Intinya jangan lupa mengucap syukur, dan berhenti mengeluh. Karena Tuhan telah begitu baik merancang kehidupan kita masing-masing.

Terinspirasi dari film yang diangkat dari sebuah novel :)

Sabtu, 11 Oktober 2014

Menjadi diri sendiri bagi sebagian orang mungkin bukanlah hal yang mudah.
Ada banyak sekali mulut diluar sana yang tidak mungkin kamu tutup. 
Akan banyak kata-kata yang mungkin tidak sesuai dengan telinga mu. 
Tapi percayalah kamu akan menjadi dirimu yang apaadanya jika kamu sedang berada di rumah. Tempat  paling aman dan dengan pasti memberikan kenyamanan. 
Bahagialah kamu karena kamu mampu menjadi dirimu sendiri, jangan pernah tunjukkan kebahagian jika itu hanya sebatas topeng semu. 
Karena langkah awal untuk dapat mencintai orang lain, adalah dengan mencintai dan menerima segala yang ada pada dirimu sendiri. 

Jumat, 01 Agustus 2014

Pah

Obralan singkat kemarin sore ....

Kalau mencinta jangan terlalu cepat, nanti kamu menyesal diiringi kegelisahan
Kalau mencinta jangan berlebihan, nanti kamu kecewa lalu tak bahagia
Kalau mencinta jangan pernah kau merengkuh terlalu kuat, nanti ia sakit lalu pergi dan kamu menyesal ... 
Itu semua kata-kata papa yang entah kenapa ia ucapkan.
Mungkin itu sedikit dari sekian banyak ketakutan papa pada anak perempuannya. Takut anak perempuannya salah pilih, lalu menangis. Terlalu takut melepas anak perempuannya pada sembarang lelaki. Dan mungkin takut anak perempuannya tak mampu menjadi pasangan terbaik bagi lelakinya.



Dari sini, tempat dimana selalu dapat menatap senyum terbaik papa. Rumah.


Sabtu, 12 Juli 2014

Satu Tahun ....

Saat itu aku telah melewati waktu yang sangat lama untuk membawa ruang kosong yang ada di hatiku. Cinta telah kutitipkan pada masa lalu, walau kuakui masih ku simpan secercah harapan masa depan bersamamu.
Dan hari itu ternyata datang, hari yang menentukan masa depan aku dan kamu. Saat dimana kita berdiri berhadapan. Saling menatap dalam diam, dan seolah membaca perasaan masing-masing yang tersirat didalam keheningan.
Rasa itu terungkap kembali, rasa yang sama namun kini tak lagi hadirkan ego masing-masing. Sayang itu kembali terucap, diselipi janji untuk tak lagi mengulangi kesalahan yang pernah ada.
Terima kasih untuk semua waktu yang kita habiskan bersama. Terima kasih untuk pundak dan bonus genggaman hangat jemarimu yang selalu menguatkan aku. Terima kasih untuk semua doa yang selalu ada bersama kita.




Bella.
Jakarta - Sangatta










Jumat, 11 Juli 2014

Untuk meraih sesuatu yang besar, terkadang memang diperlukan pengorbanan yang besar pula untuk banyak hal. Disaat inilah rasa sakit harus dikalahkan. Halangan serta rintangan yang menyulitkan, kadang kala harus dilalui bersamaan.
Dan saat itu juga kita harus mampu menurunkan ego untuk menggapai tujuan utama itu.

Jika ingin meraih tujuan yang lebih besar,perlu adanya upaya untuk meminggirkann kepentingan dan egoisme pribadi. 



Salah satu tujuanku saat inipun ditemani pengorbanaan terbesar yaitu harus berada jauh dari rumah, dan sebisa mungkin menekan ego untuk selalu bersikap manja dengan mama papa :)






Tulisan ini dibuat saat sedang di rumah, menghabiskan waktu berkualitas bersama mereka.

Sabtu, 28 Juni 2014

Pertama puasa

Assalamualaikum
Selamat subuh :)

Alhamdulillah masih dipertemukan oleh Allah SWT dibulan yg penuh berkah ini. Ini tahun kedua puasa yang minggu pertama jauh dari keluarga, ribuan kilo dari rumah. Sebenarnya ini bukan alasan untuk gak semangat menyambut bulan suci ini kok :') cuma karena sebuah kebiasaan slalu berkumpul bareng keluarga maka disaat jauh begini akan lebih menyulitkan.

Senin, 16 Juni 2014

iseng


Sore minggu menuju ujian akhir semester genap. Rintik hujan masih saja berisik, dan langit Jakarta masih diselimuti awan mendung.
Jarum jam bergerak ke angka lima, dan saat ini aku dan dia memutuskan untuk mengerjakan beberapa tugas semester disebuah kedai kopi.
Aku dan dia telah duduk saling berhadapan di sebuah meja pojok. Dengan ditemani secangkir hot coffee favorite-nya dan ice thai tea kegemaranku:) .
Kami adalah dua pribadi yang berbeda. Tapi saat ini kami belajar, bahwa yang idaman belum tentu yang menghadirkan rasa nyaman. Karena sebenarnya karakteristik idaman adalah cerminan dari apa yang kita mau bukan apa yang kita butuhkan




15 Juni 2014

Sedikit cerita akhir semester lalu ...

Matahari sudah meninggi di langit Jakarta, tetapi angin begitu sejuk mengalir laksana ombak di tepian pantai. Aku duduk sendiri di dalam bis ini menuju bandara. Rintik hujan perlahan membasahi jendela yang sedari tadi kutatap,ah masa iya Jakarta menangis karena ku akan pergi. Bukan, bukan pergi tetapi pulang. Pulang ke pulau seberang, pulang ke rumah yang slalu aku rindu, pulang ke pelukan mereka, melihat tawa mereka secara langsung. Kata orang waktu berputar begitu cepat,tetapi mungkin pengecualian untuk hari ini. Aku merasakan waktu yang sangat lambat, apakah pengaruh hujan ? Atau pengaruh hari libur ah ntahlah.Setelah sekian lama tak pulang ke rumah, dan akhirnya inilah waktunya. Sepertinya begitu lama sudah diriku merantau di kota yang katanya begitu berbahaya di Indonesia ini. Meniti perjalanan menuju kedewasaan dengan menuntut ilmu untuk beberapa waktu, melatih kesabaran untuk dapat menahan rindu yang begitu mengebu-gebu.
-bersambung deh ya ☺