Minggu, 25 Oktober 2015

Malam ini tampak sedikit berbeda, dentingan pesan darimu hadir seakan beradu dengan cepatnya dentingan jam.
Angin apa yang membuatmu berlaku seperti ini, akankah itu semua karena adanya rindu ?
Jarak dan waktu memang kadang membingungkan, menghadirkan curiga yang bercampur rindu.
Tetapi tenang saja aku tlah mampu menyesuaikannya sekarang, aku tlah terbiasa dengan curiga yang datang ditemani rindu atau sebaliknya.
Karena mu aku tlah mampu menahan ego dan kini hadir dengan sosok yang sedikit lebih dewasa, apakah ini baik ? Ah semoga saja ya.
Begitu banyak hal sebenarnya yang bisa ku ketik tentangmu, tapi jari tanganku terlalu berat untuk membaginya ke dunia luar. Masih merasa nyaman untuk menikmatimu seorang diri, merindumu dalam diam, mengangumimu kala malam, dan mengucap doa tulus untukmu ditiap sujudku tanpa ada yang mengetahuinya.
Kembali pada rindu, jika memang benar itu yang kamu rasakan, selamat. Karena kamu tak sendirian, aku juga merasakan hal yang sama.

Untuk saat ini rindu itu mampu kutepiskan salah satunya dengan mengenakan baju hangat kesayanganmu, baju hangat yang masih beraroma khas tubuhmu menurutku, baju hangat yang kini mampu menghadirkan rasa nyaman seperti dalam pelukanmu, kala itu.





25 Oktober 2015