Malam ini tampak sedikit berbeda, dentingan pesan darimu
hadir seakan beradu dengan cepatnya dentingan jam.
Angin apa yang membuatmu berlaku seperti ini, akankah itu
semua karena adanya rindu ?
Jarak dan waktu memang kadang membingungkan, menghadirkan
curiga yang bercampur rindu.
Tetapi tenang saja aku tlah mampu menyesuaikannya sekarang,
aku tlah terbiasa dengan curiga yang datang ditemani rindu atau sebaliknya.
Karena mu aku tlah mampu menahan ego dan kini hadir dengan sosok
yang sedikit lebih dewasa, apakah ini baik ? Ah semoga saja ya.
Begitu banyak hal sebenarnya yang bisa ku ketik tentangmu,
tapi jari tanganku terlalu berat untuk membaginya ke dunia luar. Masih merasa
nyaman untuk menikmatimu seorang diri, merindumu dalam diam, mengangumimu kala
malam, dan mengucap doa tulus untukmu ditiap sujudku tanpa ada yang mengetahuinya.
Kembali pada rindu, jika memang benar itu yang kamu rasakan,
selamat. Karena kamu tak sendirian, aku juga merasakan hal yang sama.
Untuk saat ini rindu itu mampu kutepiskan salah satunya dengan mengenakan
baju hangat kesayanganmu, baju hangat yang masih beraroma khas tubuhmu menurutku, baju
hangat yang kini mampu menghadirkan rasa nyaman seperti dalam pelukanmu, kala
itu.
25 Oktober 2015